Slider Background

Selamat Jalan Pastor Bart Janssen

Wednesday, October 19, 2016

Selamat Jalan Pastor Bart Janssen

Masa Muda 

Pastor Bartholomeus Theo Janssen OFMCap., atau yang sering disapa sebagai Pastor Bart, lahir di Eindhoven, Belanda, pada tanggal 3 Juli 1927. Beliau adalah anak yang tertua dari 9 bersaudara. Sejak masih kanak-kanak, beliau memiliki devosi khusus kepada Santa Perawan Maria. 

Maka tidak mengherankan, jika kecintaannya terhadap Bunda Maria telah mengantarkannya masuk ke Novisiat Kapusin pada tanggal 30 Agustus 1946 di Belanda. Satu tahun kemudian, tepatnya pada tanggal 31 Agustus 1947, beliau mengucapkan kaul perdananya yang menjadi tanda bahwa beliau resmi sebagai anggota persaudaraan Ordo Kapusin Propinsi Belanda. 

Perjalanannya sebagai seorang saudara Kapusin dijalaninya dengan penuh kesetiaan. Itulah sebabnya, pada tanggal 31 Agustus 1950 beliau berani mengikrarkan kaul kekal, yang menandakan keputusan finalnya untuk menjadi anggota tetap persaudaraan Ordo Kapusin Belanda untuk selama-lamanya. Tiga tahun berikutnya, beliau menerima tahbisan imamat pada tanggal 04 Agustus 1953. 



Semangat Misioner 


Konstitusi Ordo Kapusin no. 174, 4 menyatakan bahwa “Ordo kita menerima tugas mewartakan Injil sebagai kewajibannya yang khas, biarpun, termasuk tanggungjawab seluruh Gereja. Kita memandang dan menerima karya misi itu sebagai salah satu dari usaha kerasulan kita yang terpenting.” Kata-kata indah dalam konstitusi ini telah mengobarkan semangatnya untuk menjadi seorang misionaris. Beliau ditunjuk untuk mengembangkan misi di Kalimantan Barat (West Borneo). Pada tanggal 09 Juli 1957, beliau menginjakkan kakinya untuk pertama kalinya di bumi Borneo. 

Pada awal karya misinya, beliau aktif melayani di pedalaman Jangkang Benua. Tiga tahun kemudian, beliau pindah ke Bodok. Tak lama sesudahnya, beliau pun ditugaskan ke Singkawang sebagai pemimpin para saudara muda. Dari sana, beliau lalu menjadi pastor rekan di Pahauman. 

Pada awalnya, Ordo Kapusin di Indonesia masih ditangani oleh tenaga misionaris dari Belanda. Pimpinan Ordo Kapusin saat itu disebut sebagai Superior Regularis. Waktu itu, Vikarius Apostolik untuk Borneo, Mgr. Herkulanus J.M. van den Burgt, OFMCap. (13 Juli 1957 - 02 Juli 1976) meminta agar Superior Regularis Ordo Kapusin membuka sebuah rumah persaudaraan Kapusin di Jakarta. 

Untuk kebutuhan itu, P. Bart diutus ke Jakarta pada tanggal 31 Agustus 1966. Beliau ditugaskan untuk mempersiapkan wilayah Menteng Dalam dan Tebet menjadi paroki mandiri (Paroki St Fransiskus Assisi), terpisah dari tiga paroki sekitarnya. Selama kurang lebih setengah tahun, beliau menjalankan tugasnya dari sebuah pastoran Serikat Jesuit (SJ) di Bidara Cina. Misi awal di Paroki Tebet ini tidaklah berjalan mulus dan damai karena letaknya di tengah daerah pemukiman muslim. Namun dengan adanya pembangunan sekolah, aula, dan poliklinik – lewat kerjasama dengan para suster SFIC, maka perlahan-lahan konflik tersebut mereda. 

Selama pelayanannya 20 tahun di Jakarta, P. Bart merupakan sosok yang aktif dalam gerakan Marriage Encounter (ME). Beliau mendampingi pasangan-pasangan yang hendak menikah dan meletakkan fondasi iman bagi perkawinan mereka. Selain itu, P. Bart juga pernah menjabat sebagai ekonom di Keuskupan Sanggau; menjadi pastor paroki di Paroki Sungai Raya, Pontianak; dan menggagas berdirinya Rumah Retret Tirta Ria dan Propinsialat Ordo Kapusin Pontianak. Beliau memiliki wawasan praktis, bekerja cekatan dan memiliki penilaian yang seimbang atas setiap orang, yang menjadikannya layak sebagai pemimpin yang berkualitas. 



Minister Propinsial Pertama


Sementara itu, banyak sekali perubahan yang telah terjadi dalam wajah Gereja Katolik di Indonesia. Setelah lewat pertimbangan yang matang, maka pada tanggal 31 Januari 1976, Ordo Kapusin di Indonesia mulai berkembang dan dibagi menjadi tiga regio (Medan, Pontianak dan Sibolga). Pimpinan tertinggi regio itu disebut Superior Regionis. Ada dua nama Superior Regionis Ordo Kapusin Indonesia pada waktu itu, yakni P. Amantius Pijnenburg (1975-1981) dan P. Franz Xaver Brantschen (1981-1990). 

Pada tahun 1990, P. Bart terpilih sebagai Superior Regionis yang terakhir, sebelum terbentuknya tiga propinsi mandiri pada tanggal 21 Februari 1994. Setelah meletakkan dasar bersejarah ini, beliau kemudian terpilih menjadi Minister Propinsial pertama Ordo Kapusin Propinsi Santa Maria Ratu Para Malaikat, Pontianak, untuk periode 1994-1997. 

Setelah pensiun dari tugasnya sebagai pimpinan ordo, P. Bart banyak menghabiskan waktunya untuk pelayanan bagi persaudaraan, terutama managemen perpustakaan ordo di Tirta Ria, Pontianak, di samping tugas-tugas parokial dan kategorial lainnya. Singkatnya, beliau telah memberikan pelayanan yang terbaik bagi perkembangan Ordo Kapusin dan Gereja Katolik di Indonesia.



Masa Tua 


Keinginan untuk menghabiskan masa tua di kampung halaman dan juga karena kondisi fisik yang semakin menurun telah memaksa P. Bart untuk kembali ke negara asalnya, Belanda. Pada tahun 2005, beliau kembali ke propinsi induknya dan tinggal di Den Bosch. Di sana, beliau bertanggung jawab sebagai ekonom rumah, aktif melayani di gereja lokal, dan memimpin kelompok doa Padre Pio. 

Pada tahun 2014, P. Bart menderita stroke, setengah badannya lumpuh. Kendati demikian, beliau tetap ceria dan optimis. Beliau tetap aktif dengan komputer, selalu siap menerima kunjungan dan berterima kasih untuk setiap perhatian yang diberikan kepadanya. Namun, situasinya memburuk setelah serangan jantung kedua yang menyebabkannya hampir tidak bisa berbicara dan menelan makanan. 

Akhirnya, beliau menghembuskan nafasnya yang terakhir pada tanggal 13 Oktober 2016 di biara Kapusin di Tilburg, setelah menerima Sakramen Pengurapan Orang Sakit. Beliau menutup usia pada umur 89 tahun, setelah mengabdi selama 70 tahun sebagai anggota Ordo Kapusin Propinsi Belanda, 63 tahun sebagai imam Kapusin dan 48 tahun sebagai misionaris di Indonesia. 

Misa requiem dan pemakaman dilaksanakan di Gereja Biara Kapusin Korvelseweg (Korvelseweg 165, 5025 JD Tilburg) pada hari Selasa, 18 Oktober 2016 pada pukul 15.00 waktu di Belanda. Semoga Allah, sumber segala kebaikan membawanya pada sukacita abadi. Selamat jalan pater tercinta, doakanlah kami yang masih berjuang di dunia ini. - P. Pionius Hendi, OFMCap.



>>> KLIK DI SINI UNTUK MELIHAT VIDEO SINGKATNYA <<<


Beberapa foto terakhir Pastor Bart Janssen, OFMCap.

(Kontributor: Br. Jan Wijnans, OFMCap. & Br. Wilhelmus Baknenok, OFMCap.)



« PREV
NEXT »

No comments

Post a Comment