Slider Background

Menelusuri Jejak Sang Penebar Terang di Singkawang

Monday, November 23, 2015

Menelusuri Jejak Sang Penebar Terang di Singkawang


SINGKAWANG - Belasan tenda lengkap dengan panggung utama sudah terpasang dan tertata rapi di halaman Gereja Katolik St Fransiskus Assisi Singkawang. Hari itu, 23 November 2015 memang menjadi catatan tersendiri bagi umat Katolik Paroki Singkawang karena gelaran peringatan 110 Kapusin di Bumi Kalimantan akan dibuka secara resmi oleh P. Amandus Ambot OFMCap selaku Minister Propinsial Kapusin Pontianak. Acara yang dikemas dalam sebuah pesta rakyat itu rencananya akan digelar selama sepekan penuh. Inti yang hendak dimaknai adalah menimba semangat heroik para misionaris Kapusin perdana dalam menanamkan warta gembira di Bumi Borneo. Maka tidak salah bila tema yang diusung dalam gelaran ini adalah Menelusuri Jejak Sang Penebar Terang di Singkawang. Sekedar menengok sebentar ke belakang. Panitia 110 Kapusin mencoba meletakkan gelaran ini dalam bingkai edukasi, sosial dan seni budaya. Itulah misi yang diemban dalam gelaran kali ini.

Aspek edukasinya nampak dalam ajang pameran. Tidak kurang dari 10 instansi terlibat aktif dalam memeriahkan acara ini. Secara khusus stand Kapusin, SFIC, MTB dan Klaris Kapusines menyajikan pembelajaran bagi para pengunjung untuk mengingat kembali sejarah Singkawang di masa lalu. Foto-foto dan benda-benda yang akan dipamerkan diharapkan mampu mengajak pengunjung untuk bernostalgia ke masa lampau. Aspek sosialnya diwujudkan dengan memberikan konsultasi kesehatan dan pemeriksaan kesehatan secara gratis kepada para pengunjung. Stand yang digawangi oleh para medis dan dokter dari Rumah Sakit St Vincentius ini diharapkan bisa memberikan sumbangsih yang nyata. Sedangkan aspek seni budayanya terjabarkan dengan jelas melalui pentas seni yang akan digelar selama sepekan ke depan mulai pukul 19.00 sampai 21.00. Ini menjadi pentasnya siswa-siswa sekolah Katolik se Kotamadya Singkawang. Mereka tak mau ketinggalan untuk menunjukkan kreasi dan kebolehannya. Seluruh rangkaian pesta ini akan memuncak dengan Misa Syukur yang akan dipersembahkan oleh Bapak Uskup Agung Pontianak pada hari Minggu, 27 November. Menurut rencana perayaan puncak ini juga akan dihadiri oleh Bpk Walikota Singkawang dan tokoh-tokoh lintas agama yang ada di Singkawang.

Kembali kepada acara pembukaan. Derasnya hujan yang mengguyur kota Singkawang sore itu tidak menyurutkan langkah umat Katolik untuk datang ke gereja yang sudah berusia lebih dari setengah abad itu. Sementara ini tak kalah sibuknya adalah 14 kring yang mulai menata menu jajanan pasar yang akan digelar untuk open house bagi para pengunjung di halaman gereja. Begitulah cara mereka melibatkan diri dalam pesta rakyat kali ini. Sangat murah dan meriah.

Dengan memakai payung dan jas hujan, umat terus berdatangan. Dari raut wajah umat tergambar antusiame yang tidak mau melewatkan momen yang sangat langka ini. Tepat pukul 15.00 gelaran pesta dimulai dengan memanjatkan doa Koronka Kerahiman Ilahi di gereja. Doa ini memang tidak bisa dilepaskan dari rancangan Bapa Suci yang mencanangkan tahun 2016 sebagai Tahun Suci Kerahiman Ilahi. Sementara doa Koronka masih dipanjatkan, lima penari sumpit sudah bersiap di halaman gereja. Begitu doa koronka selesai, P. Propinsial, P. Paroki Singkawang, Ketua DPP terpilih, Ketua Panitia 110 tahun Kapusin dan Sr Abdis Klaris Kapusines didaulat untuk menyumpit 5 balon sebagai tanda dimulainya pesta 110 Kapusin. Dengan gerakan yang luwes 5 penari sumpit menjemput dan menghantar kelima orang yang telah ditunjuk ke arena penyumpitan. Kepada mereka akhirnya diberikan masing-masing satu sumpit. Dan mata umat yang hadir tertuju kepada 5 balon. Gemuruh tepuk tangan menggema saat balon terakhir berhasil disumpit dan terbanglah spanduk perayaan 110 Tahun Kapusin.

Pembukaan pesta semakin semarak dengan pentas tari barongsai yang dimainkan secara apik oleh mahasiswa STIE Mulia Singkawang. Acara ini memberikan warna tersendiri dan menyempurnakan tarian sumpit, seolah mau mengatakan keragaman budaya yang ada di Singkawang. Di akhir tariannya, barongsai berkenan menjemput P. Ambot dan menghantarnya ke stand pameran. Di sana sudah menunggu acara berikutnya, yakni pengguntingan pita dan pembukaan pintu utama. Dengan pengguntingan pita maka secara resmi acara pameran pun dibuka. Para pengunjung dipersilahkan mengunjungi stand-stand pameran.

Dipenuhi rasa ingin tahu umat pun memasuki ruang pameran. Satu demi satu foto-foto dan benda-benda yang dipamerkan tak lepas dari pandangan mata. Ada satu sudut yang tidak pernah dilewatkan oleh para pengunjung. Mereka selalu singgah di sudut itu untuk melakukan sesi foto karena sudut itu dirancang oleh panitia pameran. Dengan latar belakang Gereja Singkawang tempo dulu dan sekarang, dilengkapi dengan sepeda onthel pengunjung bisa mengabadikan dirinya, seolah dirinya berada di masa lalu. Rancangan yang sungguh kreatif dan menarik.

Setelah puas berkeliling di stand-stand pameran, umat dipersilahkan untuk pindah ke halaman gereja Di sana sudah menunggu 14 stand jajanan kuliner khas Singkawang. Tanpa menunggu dikomando untuk kedua kalinya, umat pun tumpah ruah menuju halaman gereja untuk mencicipi hidangan yang disediakan secara gratis. Suasana persaudaraan begitu terasa karena semuanya berbaur menjadi satu. Acara open house menjadi penutup dari rangkaian pembukaan pesta 110 Kapusin di Singkawang.

Dalam wawancaranya dengan media cetak, P. Ambot mengungkapkan rasa bangga dan terimakasihnya kepada umat Singkawang. Dari gelaran ini P. Ambot mendapat kesan bahwa umat Singkawang menaruh perhatian yang besar kepada karya-karya Kapusin. Kecintaan umat kepada Kapusin tergambar dalam pesta ini. Harapan ke depan tentunya umat pun mampu menimba semangat para Kapusin dalam menerbarkan Sang Terang dan mewujudkannya dalam masa sekarang ini. Selamat pesta bagi Saudara-saudara Kapusin. - P. Stephanus Gathot Purtomo, OFMCap.









FOTO-FOTO SELAMA PERAYAAN
110 TAHUN ORDO KAPUSIN DI BUMI KALIMANTAN









SUASANA SEPUTAR MISA SYUKUR & PUNCAK PERAYAAN
(Oleh P. Marius Tjhin, OFMCap.)



SELAMAT PESTA

« PREV
NEXT »

No comments

Post a Comment