Slider Background

Mendalami Tema Seminar Rm. Eddy Kristiyanto, OFM

Wednesday, February 13, 2008

Mendalami Tema Seminar Rm. Eddy Kristiyanto, OFM

P. Andreas Harmoko, OFMCap.


Apa itu aliran sesat?
Sinonim dan sifat aliran sesat.
Mengapa aliran sesat muncul?
Contoh-contoh aliran sesat.
Kita apakan aliran sesat ini?
Bagaimana Aliran Sesat di Indonesia?

Sebelum pemaparan isi materi seminar Rm. Eddy Kristiyanto, OFM memperkenalkan bukunya yang berjudul Selilit Sang Nabi: Bisik-bisik tentang Aliran Sesat. Mengapa Selilit? Selilit itu kotoran kecil (sisa makanan) yang terselip antara gigi setelah makan. Kecil dalam mulut tetapi cukup menggangu. Sang Nabi? Peran Gereja Kristus sebagai Nabi. Selilit Sang Nabi mau memperlihatkan bahwa seakan-akan Sang Nabi terselilit, Gereja terselilit. Bisik-bisik? Aliran sesat telah dianggap sebagai hal yang buruk, tidak baik terjadi dalam Gereja. Jadi, ada baiknya dibicarakan secara pelan-pelan atau bisik-bisik saja. Sama halnya bila terjadi keributan dalam rumah tangga, seorang bapak / ibu dengan anak-anaknya, seorang anak yang berbuat suatu hal yang mempermalukan keluarga. Sebaiknya diomongin bisik-bisik aja. Aliran Sesat? Himpunan orang yang keluar dari rumusan yang sudah baku/standard.


Apa itu Aliran Sesat?

Sinonim

Aliran sesat=Bidaah=Bidat=Heresi merupakan paham, aliran, ajaran, gerakan keagamaan yang dimiliki oleh pemegang ortodoksi sebagai penyimpangan dari prinsip baku dan standard. Bidaah ini dilakukan oleh orang yang telah dibaptis secara sah, mengakui iman, tetapi kemudian menyangkalnya.

Sifat-sifat Aliran Sesat
  • Minoritas dalam mayoritas
  • Mengusik dan makar terhadap doktrin/ajaran mayoritas
  • Sasaran usil: Ajaran dan Praksis agamanya sendiri.
  • Ekslusif, merasa puritan, militan, Gereja dalam Gereja/Ecclesia nos sumus (ajaran Montanisme).
  • Memiliki tokoh anutan, tokoh karismatis
Mengapa Aliran Sesat muncul?
  • Lembaga agama terlalu kaku, establish, tidak inspiratif, lebih banyak merepotkan diri dengan unsur formal, yuridis, dan superfisi.

  • Lembaga agama memberi stigma

  • Tokoh karismatis yang mengaku diilhami oleh oleh otoritas tertinggi (absolut) demi “pemurnian” lembaga agama dan mengedepankan jalan lain.

  • Lalu dilakukan penafsiran baru atas Kitab Suci dan pengalaman rohani.

  • Keplin-planan penghayatan iman orang yang mengaku beragama

  • Keprihatinan yang muncul dari tokoh karismatis atas kenyataan yang hidup dalam mayoritas

Contoh-contoh Aliran Sesat

Rm. Eddy membagi Aliran-aliran Sesat sebagai berikut:
  • DUALISME TRINITARIAN SPIRITUAL MORAL POLITIK ESKATOLOGIS
    Gnostisisme Arianisme Valdus Pelagius Galikanisme Joackim
    Manikeisme Subordinasianisme Patrareni Quiestisme Febrosianisme Millenarisme
    Catharianisme Nestorianisme Fraticelli Jansennisme Ultramontanisme Montanisme
    Albigansianisme Doketisme Donatis Joseph II
    Bogomil Apolinarianisme Ikonoklasme Modernisme
    Priscilian Monofisit Marcionisme
    Monoenergi
    Monotelet
    Eutyches
    Modal
    Patripassio

Mau kita apakan Si Usil ini?

 Karena menyesatkan, kita lalu menyerahkannya pada Lembaga Pengadilan? KWI atau PGI? Mengeluarkan fatwa seperti MUI terhadap Ahmadiyah, Lia Eden, dll?
 Menenggang perbedaan, toleran, dan tidak menganggap diri sebagai satu-satunya pemilik dan penafsir.
 Kis 5:39 merupakan prinsip arif.


Bagaimana di Indonesia?

 Ada aliran “tidak lazim”: Gereja Setan, Pondok Nabi, Eksploitasi Spiritual ala Bapak Thomas, Petrus Amadoren tentang Perawan Salome, Juru Selamat, New Age.
 Kontroversi tentang aliran ini masih akan tetap hidup.


Sejumlah pertanda

 Meramalkan tentang kegelapan, keruntuhan, pemurnian dunia ini
 Ada tanda-tanda gaib yang dipakai: patung, mantra, benda-benda yang dikeramatkan
 Mengakui bahwa tokoh karismatis tertentu tertentu mendapat ilham, visiun, bisikan dari otoritas tertinggi.
 Memanfaatkan instabilitas psyche/jiwa dengan kata-kata suci dan magis, selingan tangis, goncangan, air mata. Ketidakpastian, menjadi pisau pembelah perjalanan rohani
 Menjadi penghiburan
 Melegitimasi diri dengan Kitab Suci Kanonik, dan merujuk pada Daniel, Wahyu, kata-kata apokaliptik Tuhan Yesus.


Tolok ukur kemurnian ajaran

 Kitab Suci Kanonik
 Ajaran Para Bapa Gereja
 Kuasa Mengajar Gereja
 Tradisi Sehat
 Credo (Syahadat Para Rasul)
 Dalam kerjasama dengan kolegialitas uskup
 Kemaslahatan bagi paguyuban


Menyiasati Indikasi Aliran Sesat

 Konsolidasi ke dalam melalui KBG (Komunitas Basis Gerejani)
 Sharing pengalaman, doa, dan iman
 Pelaksana jujur amanat Kitab Suci
 Berelasi sehat dengan pimpinan dan komunitas lain
 Mengembangkan budaya dialog, terbuka
 Beriman secara kritis, rendah hati, gembira,
 Belajar sendiri, membaca (on going formation), bertanya pada orang yang punya integritas.

Telah banyak buku yang ditulis oleh Rm. Eddy Kristiyanto, OFM tentang Sejarah Gereja. Agar lebih mendalami tentang aliran-aliran sesat ini dapat diperoleh informasi dengan membaca bukunya yang berjudul Selilit Sang Nabi:Bisik-bisik tentang Aliran Sesat.


« PREV
NEXT »

No comments

Post a Comment